Cara Membuat Saklar Air Tandon Otomatis Berbasis Arduino Dan Sensor Ultrasonik
Saat ini Otomatisasi pompa tandon telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat di karenakan dengan adanya alat ini kita tidak perlu khawatir lagi terhadap bak mandi atau tandon yang kosong karena secara otomatis jika bak mandi teman-teman kehabisan air maka dengan sendirinya air akan terpompa mengisi bak air atau tandon, begitupun jika air sudah penuh kita tidak perlu menunggu air penuh dahulu baru kemudian mematikan alatnya. dengan kata lain jika bak mandi atau tandon sudah terisi penuh maka otomatis pompa air akan berhenti bekerja dan pengisian air juga berhenti. bisa di katakan kita tidak perlu khawatir lagi terhadap ketersediaan air, tidak perlu lagi menghidupkan pompa ketika ingin mandi tidak perlu lagi menunggu bak mandi atau tandon full baru di matikan. ada beberapa versi saklar tandon otomatis yang sudah di aplikasikan di tandon-tandon rumahan dan perhotelan salah satunya menggunakan saklar apung dengan sistem konvensional walaupun jika menggunakan sistem saklar apung biaya relatif sedikit lebih murah namun instalasi terbilang sedikit rumit. maka dari itu pada kali ini kita akan membahas cara membuat saklar tandon berbasis arduino dan sensor ultrasonik. menurut survei saya pribadi tingkat ketahanan sensor ini terbilang sangat lama selagi tegangan yang di berikan tidak melebihi kemampuan sensor dan Arduino itu sendiri. kurang lebih skema rangkaian pada tandon akan tampak seperti berikut ini
Rencana tahap pertama sensor kita letakkan pada tutup tandon bagian dalam beserta arduino dan teman-temanya karena tidak kontak langsung dengan air jadi 99,9% kemungkinan perangkat ini tidak akan terkena air itulah alasan pertama yang menjadikan alat ini lebih tahan lama. lantas apa saja bahan-bahannya dan bagaimana cara membuatnya berikut saya sajikan tahap demi tahap
Tahap Pertama alat harus siap
- Arduino Nano ( Uno/Leonardo/Lilypad/Promini/dll Juga tidak masalah )
- Sensor Ultrasonic HC-SR 04
- Kabel Jumper Secukupnya
- Modul Relay 1 Channel 5v
- Adaptor 5 VDC ( Saran Saya minimal 1.5 Ampere )
- Resistor 2.2 K 3 Buah
- Resistor 4,7 K 1 Buah
- Transistor NPN BC547 1 Buah
- Buzzer 3,3 V atau 5 V
- LED 3 Buah ( Berbeda Warna )
- Alat Penunjang lainya ( Kabel ,Solder ,Timah, dll )
Teman-teman silahkan rangkai saja gambarnya seperti pada skema di atas, saya menggunakan kabel USB sebagai input tegangan yang nantinya akan saya sambungkan ke adaptor 5 VDC. Saya juga menggunakan Buzzer sebagai indikator jika air Sudah Max, nantinya buzzer akan mati setelah mencapai nilai tertentu yang sudah di setting pada Sketch. Selain itu saya menggunakan Relay 5 VDC karena sesuai dengan tegangan supply yaitu 5 VDC satu lagi Mengenai kemampuan Relay terhadap pompa air biasanya setelah relay ada device tambahan bisa berupa kontaktor ataupun SSR karena jika kita hanya bertumpu pada relay, Kontak Relay tidak akan mampu menangani jumlah Arus yang masuk pada motor bisa jadi jika di paksakan kontak Relay akan leleh dan Relay tidak bisa di gunakan Lagi. Sketch bisa di Download di bawah ini
#include <Wire.h> //pin Ultrasonik
#define pintriger 10 //Pin Trigger Ultrasonic
#define pinecho 9 //Pin Echo Ultrasonic
#define ledlow 2 //Pin LED pada level low
#define ledmiddle 3 //Pin LED pada level middle
#define ledhigh 5 //Pin LED pada level high
#define buzzer 8 //Pin Buzzer untuk peringatan bahaya
#define relaybahaya 7 //Pin Modul Relay untuk peringatan bahaya
boolean i = false;
void setup() {
Serial.begin (9600); /Inisialisasi komunikasi serial
pinMode(pintriger, OUTPUT); //Deklarasi pin
pinMode(pinecho, INPUT);
pinMode(ledlow, OUTPUT);
pinMode(ledmiddle, OUTPUT);
pinMode(ledhigh, OUTPUT);
pinMode(relaybahaya, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
}
void loop() {
long durasi, jarak; //Varibel durasi dan jarak
digitalWrite(pintriger, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(pintriger, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pintriger, LOW);
durasi = pulseIn(pinecho, HIGH);
jarak = (durasi / 2) / 29; //Perhitungan untuk pembacaan jarak
Serial.print(jarak);
Serial.println (" cm");
if ((jarak >= 30) & (i == false)) //Pada jarak lebih dari sama dengan 21 cm mengaktifkan LED level low
{
digitalWrite(relaybahaya, HIGH);
digitalWrite(ledlow, HIGH);
digitalWrite(ledmiddle, LOW);
digitalWrite(ledhigh, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW)
}
else {
digitalWrite(ledlow, LOW);
}
if (jarak <= 27) //Pada jarak kurang dari sama dengan 20 cm mengaktifkan LED level middle
{
digitalWrite(ledmiddle, HIGH);
digitalWrite(ledhigh, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledlow, LOW);
i = false;
}
if (jarak < 17) //Pada jarak kurang dari 15 cm mengaktifkan LED level high
{
digitalWrite(ledhigh, HIGH);
digitalWrite(ledmiddle, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledlow, LOW);
}
if (jarak < 7) //Pada jarak kurang dari 10 cm mengaktifkan buzzer
{
digitalWrite(relaybahaya, LOW);
digitalWrite(ledhigh, LOW);
digitalWrite(ledmiddle, LOW);
digitalWrite(ledlow, LOW);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(2000);
digitalWrite(buzzer, LOW);
i = true;
}
delay(500);
}
DOWNLOAD 1 (up-4ever) Atau
DOWNLOAD 2 (Google Drive )
Setelah Teman-teman download sketchnya silahkan upload ke Arduino , tunggu sampai proses upload selesai lanjut check Serial Monitor ( CTRL+SHIFT+M ) teman-teman coba atur jarak simulasi antara sensor dengan dinding dan lihat perubahan yang terjadi. jangan lupa Ubah "jarak" pada program untuk kemudian di sesuaikan dengan tinggi tandon yang teman-teman gunakan.
Bagi teman-teman yang ingin membeli produk jadi bisa Langsung Kunjungi menu Marketplace, Sekian dari saya semoga bermanfaat 😀